Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

FIFA Tolak Proposal I.League, Suporter Tandang Tetap Dilarang di Super League 2025-2026

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis-Rabu, 06 Agustus 2025 |14:04 WIB
FIFA Tolak Proposal I.League, Suporter Tandang Tetap Dilarang di Super League 2025-2026
Persib Bandung saat juara Liga 1 2024-2025. (Foto: Instagram/persib)
A
A
A

JAKARTA – Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, mengonfirmasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menolak regulasi suporter tandang yang diusulkan untuk Super League 2025-2026. Keputusan ini didasari oleh catatan negatif terkait perilaku suporter pada musim sebelumnya.

Seperti diketahui, selama dua musim terakhir, kompetisi sepakbola di Indonesia melarang kehadiran suporter tandang pascatragedi Kanjuruhan. Larangan ini juga merupakan bagian dari transformasi sepakbola Indonesia yang terus dipantau oleh FIFA.

1. Ditolak FIFA

Kabar terbaru, I.League tetap berupaya agar suporter tandang tetap ada di musim 2025-2026. Untuk itu I.League selaku operator Super League mengajukan regulasi suporter tandang kepada FIFA.

Hanya saja, Ferry Paulus mengatakan usulan regulasi yang telah disiapkan I.League ditolak oleh FIFA. Dengan demikian, musim 2025-2026 akan menjadi musim ketiga tanpa kehadiran suporter tandang.

"Tadi malam I.League sudah berkomunikasi dengan FIFA untuk meminta persetujuan. Intinya, FIFA masih akan melihat sejauh mana effort dari liga untuk bisa menghadirkan penonton tadi," kata Ferry Paulus di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Ferry Paulus
Ferry Paulus

"Jadi, per hari ini FIFA masih belum mengizinkan. Kemudian masih ada pendalaman dan kami akan melakukan edukasi. Kami juga akan berinteraksi banyak dengan suporter-suporter untuk bisa mendapatkan paling tidak bahwa kami sudah baik, lho. Kalau sudah baik, nanti kami akan melakukan terobosan kembali dan meminta izin kembali dari FIFA," tambahnya.

2. Belum Menyerah

Pria berusia 61 tahun itu menegaskan I.League tidak akan menyerah untuk mendapatkan kelonggaran dari FIFA agar gairah sepak bola Indonesia kembali meningkat.

"Kami akan terus berupaya supaya mendapatkan ruang atau izin dari sana. Bisa jadi mungkin 3-4 bulan yang akan datang. Mudah-mudahan (untuk putaran kedua)," ujarnya.

 

Penolakan dari FIFA ini salah satunya disebabkan oleh aksi suporter menjelang akhir musim lalu, seperti menyalakan flare di beberapa pertandingan. Hal ini diperburuk dengan insiden di mana suporter Persib Bandung merayakan gelar juara dengan turun ke lapangan dan merusak sejumlah fasilitas stadion.

Kejadian itu terjadi saat Persib, yang dijuluki Maung Bandung, menang 3-2 atas Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada 24 Mei 2025.

"Di pertandingan terakhir, flare dan yang lebih parahnya lagi adalah pertandingan yang disaksikan oleh delegasi FIFA, yaitu penutupan di Bandung. Bahkan rumput dihancurkan dan sebagainya," ucapnya.

Fans Persib Bandung. (Foto: Agi Ilman/Okezone)
Fans Persib Bandung. (Foto: Agi Ilman/Okezone)

"Nah, oleh karena itu, liga melarang pertandingan pembuka Persib di kandang. Bukan hanya flare, turun ke lapangan, kalau hanya flare ya okelah, ini turun ke lapangan, mengganggu semua di tribun," sambungnya.

Berikut regulasi yang telah disusun oleh I.League:

Kategori Rivalitas Tinggi: Suporter dengan rivalitas sengit—seperti antara Persija dan Persib—tetap tidak diperbolehkan bertandang guna mencegah potensi gesekan dan kerusuhan.

Kategori Rivalitas Sedang (Semi): Contohnya seperti suporter Persis Solo saat melawan PSIM. Mereka masih berada di "lampu kuning" dan akan diawasi ketat.

Kategori Tanpa Rivalitas: Suporter yang tidak memiliki konflik sejarah dengan tim tuan rumah diperbolehkan hadir sebagai penonton tandang.

(Rivan Nasri Rachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement