
Akmal mengatakan klub yang dibela bukan menjadi patokan penilaian terhadap kualitas para pemain. Pasalnya, pesepakbola tetap bisa menonjol jika memang punya kualitas.
"Menurut saya di mana pun para pesepa bola profesional bermain. Itu sebenarnya bukan kemudian jadi ukuran atau standar ya," ucap Akmal.
Kendati demikian, Akmal menyarankan pemain naturalisasi harus lebih dahulu berjuang berkarier di luar Indonesia. Jika tidak ada peluang, baru memilih Liga 1 sebagai opsi terakhir.
"Mau main di Liga 1 itu bisa jadi adalah pilihan terakhir," tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)