
Pertama, stok pemain belakang melimpah. Vanenburg bahkan memanggil hingga sembilan orang. Kedua, posisi Markx dan Geypens bisa diganti oleh pemain lain.
Faktor berikutnya, nama-nama yang dipanggil oleh Vanenburg rutin merumput di Liga 1 maupun 2. Pos bek tengah yang dihuni Geypens misalnya, ia harus bersaing dengan Kadek Arel, Muhammad Ferarri, Kakang Rudianto, hingga Brandon Scheunemann yang rutin bermain di klub.
Hal serupa juga harus dialami Markx. Di pos bek kiri, ada nama seperti Frengky Missa, Mikael Tata, Alfharezzi Buffon, dan Ahmad Maulana, yang bisa dimainkan. Para pemain ini cukup mendapatkan menit bermain di level klub.
Kendati Markx dan Geypens merumput di Eropa, jam terbang keduanya bisa dibilang cukup minim. Lagipula, usia mereka masih 19 tahun sehingga punya beberapa tahun lagi untuk berkembang dan dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 hingga senior.
(Wikanto Arungbudoyo)