PENYERANG Manchester City, Erling Haaland, menyoroti lemparan maut ala Pratama Arhan yang sempat tersaji di laga Timnas Indonesia vs Timnas Vietnam. Ia mengatakan lemparan seperti Pratama Arhan sangat mengganggunya.
Sejatinya, gaya lemparan Pratama Arhan sudah populer sejak dulu. Mantan pemain Stoke City yang sempat eksis di Premier League, Rory Delap, beberapa kali membantu The Potters –julukan Stoke City– mencetak gol melalui kekuatan lemparan ke dalamnya.
(Rory Delap memiliki lemparan ke dalam yang superkuat)
Namun, akhir-akhir ini, sejumlah aturan di Liga 2 Inggris dan divisi di bawahnya mengalami perubahan. Demi mencegah pemain-pemain seperti Pratama Arhan, EFL selaku operator kompetisi Liga 2 Inggris memilih menempatkan bola di pinggir lapangan.
Dengan adanya bola di pinggir lapangan, pemain seperti Pratama Arhan tak perlu repot-repot lagi mengelap bola. EFL mengeluarkan aturan ini karena merasa pemain seperti Pratama Arhan kerap membuang-buang waktu, efek terlalu lama saat membersihkan bola menggunakan handuk sebelum melempar si kulit bulat.
“Menurut saya, yang menganggu saya adalah lemparan ke dalam. Saya bahkan tidak tahu peraturan (lemparan ke dalam yang baik dan benar). Jika saya mengambil lemparan ke dalam, mungkin saya akan melakukan kesalahan,” kata Erling Haaland, mengutip dari The Sun, Selasa (26/3/2024).
Meski begitu, Erling Haaland tidak mempermasalahkan nantinya bola dilempar ke arah penjuru mana pun. Hal itu asalkan si kulit bulat dilempar menggunakan dua tangan.