Akan tetapi setelah bek kiri berusia 21 tahun itu bergabung dengan tim, jumlah followersnya meroket tajam. Bahkan saat ini telah mencapai angka 470 ribu followers.
Menurut Ben Griffis, sebenarnya tidak masalah jika sebuah klub menjadikan seorang pemain sebagai alat marketing atau pemasaran. Akan tetapi, setiap klub juga harus memikirkan dan membuat pemain yang didatangkan itu bisa berkembang dan mendapat menit bermain yang layak.
“Mengontrak pemain untuk tidak memberinya peluang nyata tetapi hanya untuk keterlibatan pemasaran adalah hal yang buruk. Mendatangkan pemain untuk pengembangan dan prospek sekaligus menjadikannya alat marketing adalah hal yang bagus” tulis Ben Griffis.
“Sepertinya Verdy tidak pernah memberinya kesempatan dan kemudian hanya memasarkannya, itu buruk” sambungnya.
“Saya tidak punya masalah dengan pemain pemasaran yang tidak dapat dipercaya, jika tim juga setidaknya menunjukkan bahwa mereka memberikan peluang kepada pemain, bahkan jika mereka merekrut pemain yang jauh di bawah kualitas awal mereka dengan keinginan untuk mengembangkannya,” tambahnya.

“Verdy tampaknya tidak peduli untuk mengembangkannya dan seluruh liga berusaha sekuat tenaga untuk memasarkannya” tegas Ben Griffis.
Meski jarang dimainkan, namun faktanya Pratama Arhan senantiasa berjuang untuk mendapatkan menit bermain di klub. Terlepas nanti akan pindah ke Suwon FC atau tidak, doa terbaik agar pemain kebanggaan Indonesia itu dapat mendapat banyak kesempatan untuk bermain.
(Rivan Nasri Rachman)