3. Ragulasi AFF yang Berpatokan Terhadap Head-to-Head
AFF masih menggunakan aturan head-to-head untuk menentukan posisi klasemen ketika ada tim yang memiliki jumlah poin yang sama. Timnas Indonesia U-19 gagal ke semifinal karena aturan head-to-head tersebut.
Andai saja AFF memakai selisih gol, maka Timnas Indonesia U-19 justru bisa lolos dengan status sebagai juara Grup A. Sebab selisih gol Timnas Indonesia U-19 adalah +15, dari 17 gol dan dua kebobolan.
“Memang head to head seperti situasi eskarang ini memang sudah hilang kalau regulasi FIFA atau AFC, tetapi sedikit aneh memang masih ada di AFF regulasi ini,” kata pelatih Timnas Indonesia U-19, Shin Tae-yong usai laga di Stadion Patriot Candrabaga.
2. Kurang Tajamnya Lini Depan Timnas Indonesia U-19 saat Lawan Tim Kuat
Timnas Indonesia U-19 memang saat ini berstatus sebagai tim paling produktif mencetak gol di Piala AFF U-19 2022 dengan 17 gol yang sudah diciptakan. Namun, nyatanya Shin Tae-yong tetap tak puas dengan lini depan Garuda Nusantara.
Pasalnya Timnas Indonesia U-19 hanya mampu mencetak gol ketika melawan tim-tim yang tak terlalu kuat. Namun, ketika dihadapkan tim-tim berat seperti Vietnam dan Thailand, Hokky Caraka dan kawan-kawan justru kesulitan untuk mencetak gol.
Gara-gara tak mencetak gol ke gawang Vietnam dan Thailand, Timnas Indonesia U-19 pun gagal ke semifinal. Shin Tae-yong pun menyadari masih kurang tajamnya lini depan Timnas Indonesia U-19.
Shin Tae-yong merasa hal itu perlu menjadi perhatian lebih mengingat pada ajang selanjutnya, yakni di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023, lawan-lawan yang dihadapi Timnas Indonesia U-23 mungkin lebih kuat dari Vietnam dan Thailand.
“Memang performa kita bagus di ajang ini, kecuali lawan Vietnam dan Thailand, tetapi lawan kita (di Kualifikasi Piala Asia U-20 2023) bukan tim-tim seperti ini, lebih kuat dan keras, dan perlu usaha lebih dari tim kita sendiri,” jelas Shin Tae-yong.