Sebelumnya, konflik Liga Super Eropa sudah berbuntut panjang. UEFA dituntut ke pengadilan Uni Eropa atas dugaan monopoli kompetisi.
Ceferin pun geram dan mengatakan bahwa tuntutan tersebut dilakukan oleh para oligarki yang rakus ingin mengambil alih dunia sepak bola. Dirinya menegaskan akan bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang menentang sistem yang sudah dibuat UEFA sejak lama.
Selain itu, dugaan korupsi yang menggerogoti tubuh UEFA pun menjadi hal yang masih hangat dibicarakan. Hal itu membuat Liga Super Eropa dinilai sebagai perlawanan tepat terhadap UEFA yang dinilai bertindak sewenang-wenang.
Sejauh ini klub yang bertahan untuk diadakannya Liga Super Eropa adalah Real Madrid, Juventus, dan Barcelona. Tiga klub itu tak seperti tim-tim lain yang langsung mundur usai diancam keras oleh UEFA.
(Rivan Nasri Rachman)