SELAIN efek bergulirnya BRI Liga 1 2021-2022, performa tim juga berpengaruh kepada omzet Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu diungkapkan Manajer Marketing Persija Store, Dicky Hartanto.
Ia tak memungkiri, bergulirnya BRI Liga 1 2021-2022 yang mulai berputar pada 27 Agustus 2021 menambah omzet perusahaannya. Penjualan jersey dan merchandise meningkat sekira 20-25 persen ketimbang tak ada kompetisi.

(Persija Store bergeliat efek BRI Liga 1 2021-2022. (Foto: Persija Store)
“Ada peningkatan 20-25 persen setelah kompetisi kembali bergulir,” kata Dicky Hartanto kepada Okezone, Selasa (15/3/2022).
Sekadar diketahui, kompetisi sepakbola di Indonesia sempat vakum selama 1,5 tahun efek pandemi Covid-19. Liga 1 2020 yang baru bergulir selama tiga pekan mesti dibatalkan.
Ketiadaan kompetisi plus pandemi Covid-19 membuat Persija Store kelimpungan. Namun, berkah pun datang ketika kompetisi kembali bergulir Agustus 2021.
Meski begitu, seperti yang sudah diutarakan di atas, omzet tokonya bakal terdongkrak jika performa Persija Jakarta melonjak. Sekadar diketahui, Persija Jakarta yang biasanya bersaing di jalur juara kelimpungan di kompetisi musim ini.
Terbukti hingga pekan ke-30 BRI Liga 1 2021-2022, Persija Jakarta tertahan di posisi tujuh dengan 41 angka. Persija Jakarta terpaut tujuh poin dari Borneo FC di posisi enam.

(Persija Jakarta tertahan di posisi 7 Liga 1 2021-2022. (Foto: Liga Indonesia Baru)
Persija Jakarta masih berpeluang naik ke posisi enam. Syaratnya Persija Jakarta memenangkan empat laga sisa BRI Liga 1 2021-2022, sambil berharap Borneo FC hanya meraup satu menang dalam tiga laga sisa mereka.
“Harapannya Persija Jakarta bisa naik ke peringkat enam. Sebab, performa tim sangat berpengaruh kepada omzet penjualan kami,” tegas Dicky.
Hal yang sama juga diutarakan Senior Manajer Persebaya Store, Arizal Perdana. Omzet Persebaya Store juga dipengaruhinya performa Persebaya Surabaya.

(Persebaya Store diuntungkan dengan kiprah apik Persebaya di BRI Liga 1 2021-2022. (Foto: Persebaya Store)
Hingga memainkan 31 pertandingan, Persebaya Surabaya duduk di posisi empat dengan 59 angka. Meski tertinggal tujuh angka, Bajul Ijo –julukan Persebaya Surabaya– secara matematis masih berpeluang juara BRI Liga 1 2021-2022.
“Performa tim sangat berpengaruh kepada omzet kami. Kami sedikit terbantu dengan performa Persebaya Surabaya di Liga 1 2021-2022,” kata Arizal Perdana kepada Okezone.
(Ramdani Bur)