TERPURUK di awal pandemi Covid-19, Persija Store bergeliat efek penyelenggaraan BRI Liga 1 2021-2022 yang bergulir per Agustus 2021. Sekadar informasi, Persija Store berdiri medio Maret 2020.
Namun, baru dua minggu dibuka, Persija Store mesti ditutup karena pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan beberapa wilayah lainnya di Indonesia, efek pandemi Covid-19. Otomatis, toko harus ditutup alias tidak beroperasi!
(Suasana di dalam Persija Store yang berada di Kawasan Plaza Festival, Kuningan, Jakarta. (Foto: Dokumentasi Persija Store)
Otomatis, manajemen Persija Store harus merumahkan sekira 30-an karyawan yang mereka miliki saat itu. Lantas, berapa lama Persija Store yang berasa di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, tidak beroperasi?
Tidak tanggung-tanggung, Persija Store tak beroperasi selama tiga bulan atau hingga Juni 2020. Sekalipun dibuka pada Juni 2020, aktivitas di dalam toko pun dibatasi.
Pengunjung yang datang dibatasi maksimal hanya 50 persen dari kapasitas. Selain itu, jam operasional toko pun dibatasi hanya dari pukul 10.00-19.00 WIB saja.
Karena itu, awal-awal pandemi Covid-19 merupakan momen yang sangat berat bagi Persija Store. Ketika sedang merintis usaha, mereka dan sejumlah perusahaan sejenis juga terkena imbas dari pandemi Covid-19.
Ditambah lagi, kompetisi sepakbola di Indonesia saat itu sedang vakum. Efek pandemi, Liga 1 2020 yang baru berjalan tiga pekan ditangguhkan dan resmi dibatalkan pada 20 Januari 2021.
Otomatis karena tak ada kompetisi, minat konsumen untuk membeli jersey atau merchandise tim kesayangan mereka pun menurun. Karena Efek penjualan offline tak bisa maksimal, manajemen Persija Store memasifkan penjualan via online. Selain itu, manajemen juga bekerjasama dengan beberapa market place yang praktis membantu penjualan mereka.