Akan tetapi jalan menuju juara memang tidak mudah. Robert Alberts menilai ada rintangan ganjalan yang membuat perjalanan timnya terhambat. Ia merasa, padatnya jadwal pertandingan jadi salah satu jalan terjal menuju juara.
“Kami melakukan tugas dengan jujur, mempersiapkan tim dengan baik, dan jika melihat jadwal pertandingan, kami hanya punya persiapan dua-tiga hari. Itu membunuh sepakbola,” keluh Robert.
Ia mencontohkan duel melawan PSM Makassar kemarin. Kedua tim terlihat dalam kondisi kelelahan. Tapi, baik Persib maupun PSM tak bisa berbuat banyak, selain memaksakan diri bertarung habis-habisan dengan sisa tenaga.
“Kami memang optimis masuk ke lapangan, tapi anda bisa melihat kualitas permainannya, dua tim mengalami kelelahan dan kualitas pertandingan berada di level yang rendah. Itu di luar kekuasaan kami. Kami hanya mengikuti apa yang diperintahkan,” papar Robert Alberts.
Liga 1 musim ini sendiri memang hanya menyisakan delapan pertandingan lagi. Persaingan ketat menjadi juara menarik untuk dinantikan. Sebab, margin poin keempat tim penghuni papan atas tidak terpaut jauh.
(Hakiki Tertiari )