LIMBE - Kejadian mengerikan, yaitu baku tembak, terjadi jelang laga penyisihan Grup F Piala Afrika 2021 antara Mali dan Tunisia. Pasalnya, terjadi konflik bersenjata yang menelan korban jiwa kala Mali tengah menggelar sesi latihan terakhir jelang laga.
Baku tembak tersebut terjadi antara pasukan pemberontak dan tentara pemerintah di sebelah barat Kamerun, Limbe. Sebagai informasi, terdapat organisasi separatis bernama Ambazonia yang ingin memisahkan diri dari Kamerun selaku tuan rumah Piala Afrika 2022.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, berdasarkan laporan media lokal, Kamerun, Jumat (14/1/2022), baku tembak tersebut menelan dua orang korban jiwa. Para pemain Mali pun terpaksa menghentikan sesi latihan mereka karena insiden tersebut.
Insiden itu berlangsung hanya beberapa jam sebelum sepak mula babak pertama. Kejadian tersebut berlangsung pada Rabu 12 Januari 2021 waktu setempat, sedangkan laga dihelat pada sore harinya.
BACA JUGA: Piala Afrika 2021: Diwarnai Banyak Kontroversi, Tunisia Minta Laga Kontra Mali Diulang
"Mali telah menangguhkan latihannya dan meninggalkan stadion. Dua warga sipil (pria) ditemukan tewas di Pasar Buea Central menyusul baku tembak antara Ambazonia dengan pasukan pemerintah," tulis pernyataan resmi pemerintah setempat, Jumat (14/1/2022).
Ambazonia telah mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Aksi penembakan warga sipil itu merupakan bentuk protes atas digelarnya Piala Afrika di Limbe.