1. Luka Modric di 2018 (Real Madrid dan Kroasia)
Terakhir, ada nama Luka Modric. Gelandang asal Kroasia itu berperan penting bagi Real Madrid dan negaranya pada 2018. Namun, apakah itu benar-benar cukup untuk memenangkan Ballon OR?

Luka Modric yang lahir pada 1985 di Zadar, Kroasia, memulai kariernya pada 2002 bersama Dinamo Zagreb sebagai pemain muda. Setelah beberapa kali dipinjamkan untuk membantunya berkembang, Modric melakukan debutnya untuk Dinamo pada 2005.
Dia memenangkan tiga gelar liga berturut-turut dengan klub dan dinobatkan sebagai liga terbaik pemain pada tahun berturut-turut (2007, 2008). Itu membuatnya diransfer ke Tottenham Hotspur, dengan memecahkan rekor klub pada saat itu.
Luka Modric kemudian menjadi pemain penting bagi Spurs. Setahun kemudian pada 2012, Modric dibeli Real Madrid. Di musim pertamanya, dia disebut sebagai penandatanganan terburuk di La Liga.
Modric tentu saja membalikkan label itu. Dia berperan penting dalam empat kemenangan Liga Champions Real Madrid dan diganjar penghargaan luar biasa pada 2018 dengan Ballon dOr.
Luka Modric telah menjadi satu-satunya pemain dalam sejarah sepakbola yang memenangkan Ballon dOr, Piala Pemain Terbaik FIFA, Piala Pemain Terbaik UEFA, dan Piala Pemain Terbaik Piala Dunia di tahun yang sama. Namun, penunjukannya sebagai peraih trofi Ballon dOr mengundang kontroversi.
Real Madrid memenangkan mahkota Liga Champions berturut-turut pada 2018. Pemenang Ballon dOr lima kali, Cristiano Ronaldo, mencetak 15 gol dan memberikan lima assist hanya dalam 13 pertandingan di kompetisi tersebut.
Ronaldo mencetak 44 gol dan 16 assist dalam total 44 pertandingan musim itu. Luka Modric juga memainkan perannya, dengan dua gol dan delapan assist musim itu. Ronaldo juga dipandang layak untuk menerima penghargaan di tahun itu. Namun, banyak yang percaya bahwa kontribusi Modric dalam perjalanan mengejutkan Kroasia ke Final Piala Dunia 2018 yang menguntungkannya.
(Djanti Virantika)