"(Ketiga klub ini) hanya memiliki pemimpin yang tidak kompeten. Orang-orang itu (Florentino Perez (Real Maadrid), Joan Laporta (Barcelona), dan Andrea Agnelli (Juventus) telah mencoba membunuh sepakbola,” tambahnya.
Sampai saat ini ketegangaan di antara UEFA dengan Perez, Agnelli, dn Laporta masih terasa. Hal itu tak terlepas dari keputusan Madrid, Juventus, dan Barcelona yang masih ingin mempertahankan Super League.
Dalam momen tersebut, Ceferin juga mengungkapkan bahwa ia sempat mendapatkan ancaman saat bertelefon dengan penasihat Liga Super, yang menyarankan agar UEFA dapat menyelenggarakan kompetisi baru.
Ketika Ceferin menolak gagasan itu, ia diberitahu bahwa ada banyak klub yang tertarik memiliki banyak uang dan pengaruh dan mereka akan menuntutnya jika dia tidak menyerah.
(Rachmat Fahzry)