3. Mikkel Damsgaard
Berikutnya, kembali ke Timnas Denmark, ada nama Mikkel Damsgaard. Aksi Damsgaard tak kalah fantastis dari sederet pemain sebelumnya. Dia bahkan bisa dibilang telah menjadi pemain terbaik di skuad Denmark.
Pemain berusia 21 tahun itu berhasil menciptakan peluang nyata pertama bagi Denmark di pertandingan tersebut. Damsgaard kemudian mencetak gol lewat tendangan bebas mutlak dari jarak 25 yard hingga membawa Denmark unggul 1-0.

Meski aksinya membuat kagum banyak pihak kala itu, gol Damsgaard tetap mendapat pro dan kontra usai laga rampung digelar. Sebab, gol ini dinilai kontroversial karena dituding terjadinya pelanggaran sebelum bola meluncur mulus masuk ke gawang Inggris kawalan Jordan Pickford.
Pelanggaran itu berupa mendekatnya tiga pemain Denmark mendekat ke pagar betis Inggris jelang Damsgaard menendang bola. Alhasil, kondisi itu telah menghalangi pandangan Pickford dan dianggap pelanggaran berdasarkan aturan yang ada.
Menurut undang-undang 13 hukuman peraturan sepakbola, pemain lawan minimal menjaga jarak dengan pagar betis sejauh 1 meter. Namun, seperti yang kita tahu, skor pertandingan tak bisa diubah.
Terlepas dari kondisi itu, Damsgaard tetap menjadi pemain yang luar biasa. Terlebih, dia juga nyaris mencetak gol tambahan andai saja bola tidak membentur tiang gawang.
2. Federico Chiesa
Kembali ke skuad Italia, ada nama Federico Chiesa. Dia telah menjadi sosok yang paling diandalkan di lini depan Italia selama Piala Eropa 2020. Winger Juventus itu pun kembali tampil mengesankan di babak semifinal melawan Spanyol.

Chiesa menjadi pembeda di semifinal dengan mencetak gol pembuka sensasional untuk Italia. Pemain berusia 23 tahun itu menunjukkan energi yang luar biasa dan hampir memberikan umpan kepada Domenico Berardi untuk mencetak gol kedua Italia.
Chiesa menerima penghargaan man of the match usai laga Italia kontra Spanyol yang berakhir lewat drama adu penalti itu. Kehadiran Chiesa pastinya perlu diwaspadai lebih oleh Inggris yang akan bersua di babak final.