MALANG – PSSI dan operator Liga 1 2021-2022, PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menetapkan format kompetisi. Hanya saja, Arema FC menilai perlu ada pembicaraan ulang mengenai protokol kesehatan dan biaya operasional.
Media Officer Arema FC, Sudarmaji menuturkan bahwa pembahasan mengenai regulasi protokol kesehatan menjadi hal penting. Salah satu yang perlu dibahas adalah sanksi bagi tim-tim yang melanggar.
"Paling utama seperti yang disampaikan Menpora (Menteri Pemuda dan Olahraga) bahwa ada hal paling utama dan penting juga adalah tentang kepatuhan regulasi prokes. Itu seperti apa teknisnya, seperti apa regulasinya, seperti apa, jika terkait ada punishment (hukuman) atau sanksinya," ucap Sudarmaji, Minggu (30/5/2021).
Selain masalah prokes, manajemen Arema FC juga menanyakan terkait operasional pembiayaan tim.
"Beberapa klub berkomunikasi tentang harapannya dengan penyelenggaraan bisa di-handle langsung oleh LIB, seperti mengacu Piala Menpora 2021. Karena itu, berkaitan dengan banyak hal yang perlu dikomunikasikan, karena terkait tentang beban pembiayaan, operasional klub. Untuk menjaga kelangsungan hidupnya dengan mengadaptasi pola penyelenggaraan pertandingan yang dirasa masih sangat baru itu," papar dia.
Baca juga:Â Liga 1 2021 Terpusat di Pulau Jawa, Ini Respons Persija Jakarta
Baca juga:Â Â Arema FC Senang Liga 1 2021 Terpusat di Jawa
Sudarmaji mengungkapkan bahwa tim-tim yang berlaga di Liga 1 akan mendapat subsidi. Namun, dia belum mau menerangkan lebih rinci karena hal itu sebaiknya dibahas lebih lanjut pada pertemuan berikutnya.