3. Liverpool lebih komplet
Man United di bawah Ole Gunnar Solskjaer lebih banyak mengandalkan kemampuan individu pemainnya. Setan Merah sungguh beruntung diperkuat pemain-pemain seperti Marcus Rashford, Bruno Fernandes, Anthony Martial, dan Paul Pogba.
Sedangkan Liverpool mengandalkan kolektivitas permainan. Hal itu menyebabkan, Liverpool tidak akan bermain buruk andai 1-2 pemainnya kurang optimal. Sedangkan Man United hampir pasti macet apabila pemain-pemain kuncinya tampil di bawah standar.

2. Lini belakang Man United rentan blunder
Masalah lini belakang tampaknya bakal terus menghantui Man United. Kesembuhan Eric Bailly masih dianggap kurang untuk mengobati penyakit tersebut. Jumlah kebobolan tentu menjadi indikator terbaik untuk mengukur kekuatan lini belakang.
Parahnya lagi, Man United adalah pemilik pertahanan terburuk dibandingkan kesebelasan penghuni 10 besar. David de Gea dan kolega sudah kemasukan 24 kali dari 18 pertandingan. Sekadar perbandingan, Liverpool baru kejebolan 16 kali.