Kemenangan itu sekaligus menghapus luka yang mereka terima di Bergamo pada awal November 2020. Gian Piero Gasperini menerangkan, pada laga di Anfield ini, anak asuhnya mampu mengoper bola dengan lebih baik serta tidak mengulangi kesalahan-kesalahan di pertemuan pertama.
“Kami bermain lebih baik dibandingkan gim pertama di Bergamo. Kami bisa mengoper bola dengan lebih baik, lebih presisi dari sisi teknis, dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan,” tukas eks juru taktik Inter Milan itu.
“Ini adalah stadion yang sudah menyaksikan sejarah sepakbola. Liverpool tidak terkalahkan dalam 64 pertandingan di sini, jadi mungkin ini adalah kemenangan paling prestisius kami,” tukas Gian Piero Gasperini.
Sebuah catatan sejarah bagi Atalanta, begitu juga Liverpool. Itu merupakan kekalahan dengan selisih gol terbesar yang pernah dirasakan Jurgen Klopp di Anfield sejak tiba pada Oktober 2015. Sebelum itu, Liverpool menelan kekalahan terburuk di Anfield dari West Ham United dengan skor 0-3 pada Agustus 2015 di bawah asuhan Brendan Rodgers.
(Ramdani Bur)