“Akan tetapi, Covid telah datang dan mengambil banyak pendapatan. Mereka tidak begitu mampu untuk membayar kembali utang tersebut, sehingga volume gaji mereka harus diturunkan,” lanjutnya.
“Itu adalah faktor penting bagi sebagian besar klub. Ini bukan karena mereka salah mengatur keuangan sebelumnya," jelas Tebas.

Covid-19 membuat Barcelona kini mengalami kerugian pendapatan hingga mencapai 300 juta euro atau sekira Rp5 triliun. Setelah melakukan perhitungan, Barca harus melakukan penyesuaian gaji sebesar 191 juta euro.
Maka dari itu, dewan manajemen berencana untuk memotong gaji sebesar 30 persen kepada masing-masing orang di klub. Salah satu yang menjadi beban terberat bagi pengeluaran Barca adalah gaji megabintang mereka, Lionel Messi, yang mencapai 90 juta dolar (AS) per tahun.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)