PARIS – Kenangan manis mengiringi langkah Manchester United dalam lawatan ke Stadion Parc des Princes, Rabu 21 Oktober 2020 dini hari WIB. Pada 7 Maret 2019, anak asuh Ole Gunnar Solskjaer mampu lolos dari lubang jarum dengan menang 3-1 atas Paris Saint-Germain (PSG) di Paris.
Kemenangan itu memastikan langkah Man United lolos ke babak Perempatfinal Liga Champions 2018-2019. Agregat memang imbang 3-3, tetapi Setan Merah lolos berkat keunggulan gol tandang. Kala itu, Marcus Rashford dan kawan-kawan seolah melawan kemustahilan.
Betapa tidak, mereka sudah kalah 0-2 di Old Trafford pada leg I babak 16 besar. Namun, Man United berhasil menang secara dramatis lewat gol penalti Marcus Rashford di ujung laga. Memori indah tersebut coba dihadirkan lagi pada matchday satu Grup H Liga Champions 2020-2021.
Baca juga: Ditanggapi Positif, Format Final Eight Liga Champions Mungkin Dipakai Lagi

Manajer Man United, Ole Gunnar Solskjaer, menyebut kemenangan hebat itu sekarang sudah menjadi sejarah klub. Ia yakin, memori manis tersebut tidak punya pengaruh apa-apa terhadap jalannya laga nanti. Sebab, materi kedua kesebelasan sudah berbeda.
“Tentu saja, itu menjadi sejarah tersendiri buat kami. Sejarah yang hebat, pertandingan yang hebat, tetapi tidak akan berdampak apa pun terhadap pertandingan nanti,” ucap Ole Gunnar Solskjaer dalam konferensi pers, dikutip dari laman resmi Man United, Selasa (20/10/2020).
“Kami adalah tim yang berbeda, begitu juga dengan mereka, dan ini juga adalah tahap yang berbeda. Tanpa kehadiran penonton, ini juga akan terasa berbeda. Sepertinya, pada pertemuan terakhir kami mencetak gol awal yang berdampak pada penonton. Jadi, ini benar-benar berbeda,” imbuhnya.