BARCELONA – Kapten Barcelona, Lionel Messi, ternyata nyaris bergabung ke Real Madrid sebelum merapat ke Camp Nou. Itu terjadi karena ayah Messi, Jorge merasa geram dengan Barcelona yang tak bertindak cepat dalam merekrut Messi.
Direktur Teknis Barcelona, Charly Rexach mengatakan bahwa situasi saat itu sangat sulit untuk memastikan Messi menjadi pemain Blaugrana –julukan Barcelona. Pasalnya baik dari klub maupun pemain, dalam hal ini diwakili Jorge, tidak menemui kesepakatan yang tepat.
Berdasarkan buku The Inside Story of the Boy Who Became a Legend, Charly buka-bukaan tentang kondisi Barcelona saat merekrut Messi. Tantangan besar dihadapi Barcelona karena adanya keinginan dari pihak Messi yang masih dipertimbangkan oleh Barcelona.
Saat itu masih memiliki kekurangan karena memiliki postur yang tidak tinggi. Namun, secara kemampuan, Messi telah membuat Direktur Teknis Barcelona yakni Charly Rexach menjadi terkesima.
Karena kondisi tersebut, kemudian mendapat beban besar. Barcelona harus berkorban banyak dengan membayar suntikan hormon ke kaki Messi setiap hari dengan biaya USD1,000. Belum lagi, Barcelona juga harus mencarikan pekerjaan untuk sang ayah dan membayarnya sebesar USD60,000 untuk jasa Messi.
Baca juga Di Atas Serbet, Lionel Messi Teken Kontrak dengan Barcelona
Barcelona pun saat itu nyaris melepas Messi begitu saja karena permintaan tersebut. Bahkan pihak Barcelona mengatakan bahwa Messi terlalu ringkih dan kualitasnya biasa-biasa saja. Namun Charly bersikeras bahwa ia masih ingin mempertahankan Messi.
Apalagi Jorge sempat mengancam jika tak terjadi kesepakatan antara Messi dan Barcelona, maka pemain asal Argentina itu akan ditawarkan ke Madrid. Karena itu, dengan kondisi terdesak, akhirnya Barcelona membuat kesepakatan dengan pihak yang tertuang dalam kertas serbet.