TURIN – Juventus dalam satu atau dua minggu ke depan akan mendapatkan penyerang anyar. Manajemen Bianconeri –julukan Juventus– akan mendaratkan penyerang AS Roma, Edn Dzeko. Pesepakbola 34 tahun itu yang dipilih karena gaya permainannya cocok dengan keinginan pelatih Juventus, Andrea Pirlo.
Sekadar informasi, Pirlo mencari penyerang yang piawai membuka ruang bagi pemain lain. Kriteria itu pun cocok dengan Dzeko yang mengoleksi 14 assist bersama Roma musim lalu.
(Dzeko bisa jadi senjata mematikan bagi Juventus)
Kehadiran Dzeko bak angin segar bagi Cristiano Ronaldo. Penyerang berpaspor Bosnia & Herzegovina itu bisa menyuplai bola-bola matang kepada Cristiano Ronaldo yang memburu gelar top skor Liga Italia 2020-2021.
Hanya saja, bukan cuma Cristiano Ronaldo dan Dzeko yang mengisi lini depan Juventus di musim 2020-2021. Pelatih Pirlo bisa memasukkan nama Paulo Dybala. Jika Pirlo menurunkan formasi 4-3-3, trio Dybala, Dzeko dan Cristiano Ronaldo bisa terbentuk, alias trio DDC.
Nantinya, Dybala akan beroperasi sebagai winger kanan, sedangkan Cristiano Ronaldo beroperasi di sisi sebelahnya. Untuk Dzeko, eks penyerang Manchester City itu akan bertugas sebagai penyerang tengah.
BACA JUGA: Punya Kulusevski dan Cristiano Ronaldo, Kenapa Juventus Masih Beli Dzeko?
Kombinasi di atas otomatis meningkatkan harapan fans Juventus. Suporter setia Juventus hingga kini menantikan trofi Liga Champions, gelar yang lepas musim 1995-1996 tak kunjung mereka menangkan.
Setelah 1995-1996, prestasi terbaik Juventus di Liga Champions hanya menembus final. Saat itu Juventus lolos ke final 1996-1997, 1997-1998, 2002-2003, 2014-2015 dan 2016-2017, namun selalu kalah.
(Buffon tak pernah memenangkan trofi Liga Champions)
Gianluigi Buffon jadi yang paling sering mengalami kekalahan di final Liga Champions, yakni tiga kali. Sekadar informasi, semenjak turun di level profesional pada 1996, Buffon belum pernah mengangkat trofi si Kuping Besar.
Karena alasan itulah, Buffon dari musim ke musim menunda keputusan gantung sarung tangan. Hal itu dimaksudkan demi menjaga ambisi pribadinya, yakni memenangkan trofi Lga Champions.
Karena itu, trio DDC mesti bekerja keras demi mengantarkan Juventus meraih prestasi tertinggi musim ini. Jika Juventus gagal juara Liga Champions lagi musim ini, Buffon berpotensi pensiun tanpa satu pun raihan trofi si Kuping Besar di deretan lemari gelarnya.
(Fetra Hariandja)