Punya Kulusevski dan Cristiano Ronaldo, Kenapa Juventus Masih Beli Dzeko?
TURIN – Pelatih Juventus, Andrea Pirlo, menurunkan pola 3-5-2 saat menghadapi Novara di laga uji coba, Minggu 13 September 2020 malam WIB. Hasilnya, Juventus menang 5-0 atas Novara.
Dalam laga tersebut, saking tidak memiliki penyerang murni, Pirlo hingga memainkan Cristiano Ronaldo dan Dejan Kulusevski sebagai ujung tombak kembar. Kombinasi keduanya pun lumayan berjalan lebih baik, meski baru pertama kali dipasangkan. Terbukti, gol pertama Juventus diciptakan Cristiano Ronaldo.
(Ronaldo dan Kulusevski (44) bekerja sama di lini depan Juventus)
Kulusevski yang berpaspor Swedia diprediksi bisa jadi pelayan yang baik bagi Cristiano Ronaldo. Sebab bersama Parma di musim 2019-2020, winger 20 tahun itu sanggup mencetak sembilan assist di Liga Italia, di luar 10 gol yang dicetak.
Lantas, kenapa manajemen Juventus masih kekeuh mendatangkan Edin Dzeko (AS Roma) meski memiliki Kulusevki dan Cristiano Ronaldo? Jawabannya karena Pirlo membutuhkan penyerang murni dalam pola racikannya, entah itu 3-5-2, 3-4-1-2 maupun 4-3-3.
Fungsi penyerang murni itu tidak hanya mencetak gol, namun juga menyuplai atau membuka ruang bagi pemain lain. Karena itu, nama Dzeko yang dipilih, karena penyerang berpaspor Bosnia-Herzegovina itu sanggup memenuhi kriteria yang diinginkan Pirlo.
BACA JUGA: Dzeko Datang, Cristiano Ronaldo Enggak Bisa Juga Jadi Top Skor Liga Italia?
Bukti kepantasan Dzeko mengisi lini depan Juventus dibuktikannya bersama Roma musim lalu. Selain mencetak 16 gol di Liga Italia 2019-2020, Dzeko mengemas 14 assist di semua kompetisi.
