BARCELONA – Lionel Messi sempat menjadi bahan cemoohan ketika hendak meninggalkan Barceona pada bursa transfer musim panas 2020. Messi dinilai tidak elegan jika angkat kaki dari Estadio Camp Nou pada bursa transfer musim panas 2020.
Sebab, Messi pergi ketika skuad Blaugrana –julukan Barcelona– tengah hancur lebur. Barcelona gagal merebut satu pun trofi paa 2018-2019. Bahkan di Liga Champions, kiprah Barcelona terhenti secara tragis setelah tumbang 2-8 dari Bayern Munich di babak perempatfinal.

(Kondisi Messi setelah Barcelona kalah 2-8 dari Bayern Munich)
Kondisi di atas kontras dengan rival abadi Messi, Cristiano Ronaldo, yang meninggalkan Real Madrid dalam kondisi indah. Ketika angkat kaki dari Santiago Bernabeu pada musim panas 2018, Ronaldo baru saja mempersembahkan trofi Liga Champions.
Ronaldo meninggalkan Madrid dengan status legenda. Selain raihan 15 trofi, Ronaldo juga berstatus sebagai top skor klub dengan koleksi 450 gol hanya dari 438 pertandingan.
(Ronaldo membawa Madrid juara Liga Champions di musim terakhirnya)
Karena itu, perbandingan di atas tak jadi terealisasi, karena Messi memutuskan bertahan di Barcelona. Setelah sang ayah (Jorge Messi) dua kali mengadakan pertemuan dengan Josep Maria Bartomeu, Messi sepakat bertahan di Barcelona, setidaknya hingga 30 Juni 2021.
Messi bahkan bisa lebih lama lagi mengabdi bersama Barcelona jika satu hal. Sekadar informasi, musuh terbesar Messi di Barcelona, Josep Maria Bartomeu, terancam menerima hukuman kurungan penjara dalam waktu dekat.
BACA JUGA: Potensi Lionel Messi dan Guardiola Kerja Bareng di Barcelona pada 2021
Menurut laporan Football Espana, Bartomeu dinilai melakukan korupsi di tubuh Barcelona. Pria yang sejak Januari 2014 menjabat sebagai presiden Barcelona itu diduga melakukan transaksi yang menguntungkan dirinya sendiri.