“Saya mungkin memiliki delapan hingga 10 tahun di level tinggi, jadi kami tidak bisa menutup pintu. Di kepala saya, ada kenangan masa kecil. Ada yang kurang bagus, tapi saya menyimpan kenangan indah waktu saya di PSG,” sambungnya.
“PSG akan selalu menjadi klub favorit saya. Saya tidak membuat pilihan yang mudah, tetapi saya selalu berpikir bahwa, dengan kualitas saya, saya bisa bermain untuk klub besar,” sambung Coman.
Mengawali kariernya dari akademi sepakbola milik PSG, Coman terus membentangkan kariernya dengan membela tim lain seperti Juventus hingga Bayern. Meski berat, ia merasa keputusan untuk hengkang dari PSG adalah pilihan tepat, salah satunya demi tujuannya meraih trofi Liga Champions.
“Tapi, bagi saya, itu adalah keputusan yang tepat untuk pergi dan mungkin jika saya tidak pergi, saya mungkin tidak akan memenangkan Liga Champions ini,” tandasnya.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)