CRISTIANO Ronaldo (Juventus) dan Lionel Messi (Barcelona) santer diberitakan segera meninggalkan klub masing-masing pada bursa transfer musim panas 2020. Mereka ingin angkat kaki karena buruknya perfoma Juventus dan Barcelona.
Alasan Ronaldo hadir di Juventus pada musim panas 2018 demi melanggengkan performa apiknya di Liga Champions. Tercatat dalam tiga musim beruntun sebelum gabung Juventus, Ronaldo memenangkan trofi Liga Champions.

Namun, semenjak hengkang ke Juventus, Ronaldo tak pernah memenangkan trofi si Kuping Besar. Jangankan menjadi juara, menembus semifinal saja Bianconeri –julukan Juventus– tak mampu.
Bagaimana dengan Messi? Setelah juara Liga Champions 2014-2015, Messi absen mengangkat trofi Liga Champions. Karena itu, hengkang merupakan pilihan tepat bagi kedua pemain demi menuntaskan ambisi memenangkan trofi Liga Champions.
Saat ini Ronaldo dikait-kaitkan dengan Paris Saint-Germain (PSG). Les Parisiens –julukan PSG– memang belum pernah menjadi yang terbaik di Liga Champions. Namun, Raksasa Prancis itu memiliki modal menjadi kampiun Liga Champions.
BACA JUGA: Cristiano Ronaldo Dijual Juventus, Segini Harganya
Sebab, PSG saat ini dihuni pemain-pemain top seperti Kylian Mbappe, Neymar Jr, Angel Di Maria hingga Mauro Icardi. Nama-nama di atas pun telah membantu PSG lolos ke semifinal Liga Champions 2019-2020 untuk menghadapi RB Leipzig.
Messi? La Pulga –julukan Messi– saat ini dikait-kaitkan dengan Manchester City. Sama seperti PSG, Man City juga tak pernah menjadi yang terbaik di Liga Champions.
Akan tetapi, Man City memiliki pelatih yang berpengalaman memenangkan dua trofi Liga Champions, Josep Guardiola. Uniknya, dua trofi itu dimenangkan Guardiola ketika menangani Messi di Barcelona pada 2008-2009 dan 2010-2011.
Karena itu, kombinasi Messi dan Guardiola bukan tak mungkin kembali mengentak persaingan gelar juara Liga Champions. Melihat hal di atas, menarik menanti aktivitas transfer PSG dan Man City pada bursa transfer musim panas 2020.
Berhubung dimiliki pengusaha superkaya, PSG dan Man City bisa saja mendapatkan dana suntikan untuk berbelanja pemain pada bursa transfer musim panas 2020. Jika pun dinilai melanggar aturan Financial Fair Play, klub-klub di atas diyakini memiliki cara untuk lepas dari hukuman tersebut.
(Fetra Hariandja)