MANCHESTER – Josep Guardiola dikenal sebagai pelatih yang kaya akan prestasi. Pernah dalam empat musim (2008-2012) menangani Barcelona, Guardiola menghadirkan 14 trofi bagi publk Estadio Camp Nou.
Dari 14 trofi, sebanyak dua gelar di antaranya merupakan trofi Liga Champions. Dua trofi Liga Champions didapatkan Guardiola bersama Barcelona pada 2008-2009 dan 2010-2011.

(Guardiola saat memamerkan trofi Liga Champions)
Kesuksesan bersama Barcelona membuat Guardiola digamit Bayern Munich pada musim panas 2013. Saat itu, Guardiola diharapkan membawa Bayern melanjutkan dominasi mereka di Liga Jerman dan Liga Champions, mengingat pada 2012-2013 mereka meraih treble winner saat ditangani Jupp Heynckes.
Selama tiga musim (2013-2016) menangani Bayern, Guardiola menghadirkan tujuh trofi bagi publik Stadion Allianz. Namun, dari tujuh trofi itu, tak ada satu pun gelar Liga Champions.
Dalam tiga musim beruntun, Guardiola hanya membawa Bayern Munich lolos ke semifinal Liga Champions. Setelah gagal meraih trofi si Kuping Besar bersama Bayern, Guardiola hengkang ke Manchester City pada musim panas 2016.
Saat itu, publik Stadion Etihad berharap Guardiola membawa Man City memenangkan trofi Liga Champions, gelar mayor yang tak kunjung dimenangkan The Citizens semenjak dipegang pengusaha asal Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour, pada 2008.
Namun, selama empat musim berkiprah di Manchester, Guardiola tak kunjung mengangkat trofi si Kuping Besar. Setelah tersingkir di 16 besar Liga Champions 2016-2017, langkah Man City terhenti di perempatfinal dalam tiga musim terakhir.
Terbaru, Man City kalah 1-3 dari Olympique Lyon di perempatfinal Liga Champions 2019-2020 yang berlangsung dini hari tadi. Hal itu semakin menegaskan bahwa Guardiola hanya bisa memenangkan trofi Liga Champions bersama Barcelona.
Pertanda Guardiola kembali ke Barcelona demi memenangkan trofi si Kuping Besar? Peluang itu cukup besar.

(Man City kalah 1-3 dari Lyon)
Selain hanya menyisakan satu tahun kontrak dengan Man City, Barcelona dalam waktu dekat akan memecat sang pelatih, Quique Setien. Dalam posisi itu Guardiola bisa masuk menggantikan posisi pelatih 61 tahun tersebut.
(Fetra Hariandja)