MILAN – Alexis Sanchez harus rela mengalami pemotongan gaji jika ingin mendaptakan status permanen dari Inter Milan.
Sanchez pada 2018 mendarat di Manchester United usai dibeli dari Arsenal. Ia mendapat gaji sebesar 400 ribu pounds (sekira Rp7,5 miliar) per minggu.
Baca juga: Hubungan Man United dan Dean Henderson Dalam Masa Krusial
Baca juga: CEO Inter Milan Bahas Kejelasan Status Lautaro, Sanchez, dan Chiesa

Namun, permainan Sanchez tidak sesuai harapan. Ia gagal memainkan performanya yang apik saat bersama The Gunners. Selama berseragam Setan Merah, Sanchez hanya mencetak 5 gol dari 45 kali penampilan.
Akibat performanya yang jelek, Sanchez dipinjamkan ke Inter Milan sejak Agustus 2019.
Di Inter, permainannya kembali membaik. Ia mencetak 3 gol dan 10 assist dari 25 penampilannya bersama Inter di semua kompetisi.
Perfomanya Sanchez membuat CEO Inter Milan, Beppe Marotta, ingin memperpanjang masa peminjaman Sanchez dari Man United, bahkan mempermanenkannya.
Namun, ESPN mengklaim Inter Milan dalam laporannya mengajukan syarat pemotongan gaji Sanchez yang sebesar Rp7,5 miliar per minggu.
Pemain berusia 31 tahun saat ini masih terikat kontrak dua tahun atau hingga 2022 bersama Man United.

Marotta akan membahas kontrak Sanchez dengan Man United setelah klubnya berlaga di Liga Eropa pada Agustus mendatang.
“Kami telah melakukan kontak dengan Man United untuk membicarakan apakah kami dapat memperpanjang masa tinggalnya setelah play-off Liga Eropa melawan Getafe," katanya mengutip Sky Sport Italia.
(Ramdani Bur)