ROMA – Kontrak Maurizio Sarri sebagai pelatih Juventus masih tersisa hingga 30 Juni 2021. Namun, sebelum kontraknya berakhir di pengujung 2020-2021, bukan tak mungkin pelatih 61 tahun itu akan menerima palu pemecatan dari manajemen Bianconeri –julukan Juventus.
Lantas, apa dasar manajemen Juventus akan mendepak mantan pelatih Chelsea tersebut? Bersama Juventus musim ini, Sarri gagal memberikan konsistensi hasil kepada si Nyonya Tua. Musim ini Juventus tercatat dua kali tumbang di partai puncak.
(Napoli juara Coppa Italia 2019-2020)
Momen pertama tersaji pada 22 Desember 2019, atau ketika Juventus bersua Lazio di Piala Super Italia 2019. Dalam laga yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, Bianconeri tumbang 1-3 dari Lazio racikan Simone Inzaghi.
Hasil buruk lainnya terjadi dini hari tadi saat Juventus kalah 2-4 dari Napoli di final Coppa Italia 2019-2020. Sepanjang 90 menit pertandingan, Juventus hanya melepaskan tiga shot on target, kalah empat peluang dari Napoli.
BACA JUGA: Penyebab Georgina Rodriguez Kerap Gunakan Pakaian Seksi
Bagaimana kiprah Sarri di Liga Italia dan Liga Champions? Prestasinya pun tidak bagus-bagus amat. Sebelum kompetisi ditangguhkan pada pekan ke-26, Juventus memang duduk di puncak klasemen dengan koleksi 63 angka, namun mereka hanya unggul satu poin dari Lazio di tempat kedua.