“Kami selalu tetap disiplin meskipun tidak mudah melakukannya mengingat situasinya. Saya pikir kami tidak memiliki pendekatan yang salah, kami hanya kesulitan untuk mempercepat tempo ketika kami harus melakukannya di babak pertama. Tapi itu bisa terjadi ketika Anda bermain setiap tiga hari," terang Sarri, menukil dari laman resmi UEFA, Rabu (23/10/2019).

“Untungnya para pemain sabar, dan menghadapi tim seperti ini (yang tampil bertahan), kehilangan kesabaran adalah hal terburuk yang bisa terjadi. Kami terus bermain, dan terus mencoba gerakan logis yang akhirnya menjadi perbedaan antara kedua tim,” pungkas sang Allenatore.
(Fetra Hariandja)