“Bagi saya tidak cukup untuk finis di empat besar. Ini semata-mata karena saya bukan sosok yang akan bergembira dan merayakan kesuksesan finis di posisi keempat. Saya pikir seorang ketua atau pemilik harus merayakannya (finis di empat besar). Bagi saya, itu sama saja merayakan sesuatu yang biasa-biasa saja. Saya selalu ingin memenangkan banyak hal. Saya ingin dikenang karena trofi apa yang saya menangkan,” ujar Fowler, sebagaimana dikutip dari Goal, Selasa (20/11/2018).

“Saya mengerti mengapa klub senang bisa menyelesaikan musim di empat besar, tapi saya pikir klub seperti Liverpool harus melakukannya tiap musim. Ada saatnya Anda harus memenangkan trofi, tak peduli apakah itu Piala Liga sekalipun. Banyak yang meremehkannya, tapi saya memenangkannya dan itu trofi yang brilian,” tukasnya.
(Djanti Virantika)