Ferarri bisa menjadi target man untuk umpan silang atau set-piece, yang diharapkan dapat menciptakan kekacauan di pertahanan Thailand dan membuka ruang bagi pemain lain, atau bahkan mencetak gol dari situasi bola mati.
“Skenario itu (memainkan Ferarri di lini depan) tidak kami latih sebelumnya. Tetapi kami butuh gol, jadi kami masukkan banyak pemain yang punya postur tinggi. Dan ternyata kami bisa mencetak gol, jadi kami sangat senang dengan keputusan itu,” ujar Van Kempen di sesi konferensi pers usai laga, dikutip Sabtu (26/7/2025).
Meskipun pada akhirnya Timnas Indonesia U-23 memenangkan pertandingan lewat adu penalti, bukan dari gol yang dicetak Ferarri sebagai striker, keputusan taktis ini menunjukkan keberanian tim kepelatihan dalam mencoba variasi strategi di momen-momen genting.
Apalagi gol Jens Raven di menit 84 tak lepas berkat kehadiran Ferarri yang berada di lini depan sehingga mengganggu fokus lini belakang Thailand. Ini adalah langkah yang berani dan terkadang diperlukan untuk mencoba mengubah dinamika pertandingan yang buntu.
Selanjutnya, Timnas Indonesia U-23 akan melawan Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025. Laga tersebut digelar di SUGBK pada Selasa 29 Juli 2025 malam WIB.
(Rivan Nasri Rachman)