BANDUNG - Bintang Persib Bandung, Victor Igbonefo senang banyak mimpinya sudah tercapai sejauh ini. Mimpi yang berhasil diwujudkan diantaranya mendapatkan kesempatan membela Timnas Indonesia dan membawa Persib back to back juara Liga 1.
Igbonefo merupakan pemain berdarah Nigeria yang sudah menikmati manis pahit sepak bola Indonesia. Teranyar, pemain berusia 39 tahun itu berkontribusi membawa Persib Bandung juara Liga 1 secara dua musim beruntun, yakni 2023-2024 dan 2024-2025.
Sebelumnya, Igbonefo juga mendulang kesuksesan ketika berseragam Persipura Jayapura. Dia pernah membawa tim berjuluk Mutiara Hitam itu juara Liga Indonesia sebanyak tiga kali.
Tidak hanya di level klub saja, melainkan Igbonefo berhasil menjadi bagian Timnas Indonesia. Kesempatan itu didapat setelah menjalani naturalisasi. Bahkan, dia pernah mendapatkan kepercayaan sebagai kapten Garuda.
Pencapaian-pencapaian manis itu yang membuat Igbonefo merasa kalau cita-citanya sebagai pesepakbola telah tercapai. Pemain senior Persib Bandung ini sangat bersyukur dengan apa yang telah didapatnya selama berkarier di Indonesia.
"Aku bisa katakan sudah (cita-cita sebagai pesepakbola), karena aku dari Nigeria, ditawari naturalisasi dan bermain untuk timnas,” kata Igbonefo, dilansir dari laman resmi Persib Bandung, Kamis (22/5/2025).
“Juara di Persipura, main di Liga Champions Asia, main di AFC Cup dan datang di PERSIB juga juara," sambungnya.
Meski begitu, ada satu yang tidak didapat Igbonefo selama berkarier di Indonesia. Dia tidak pernah merasakan trofi Piala Indonesia.
Bersama Persipura Jayapura, sebenarnya dia sempat tiga kali mencapai final pada tahun 2006, 2007 dan 2008-2009, tetapi selalu kalah di final.
"Apa yang saya tidak dapat adalah piala Copa Indonesia. Karena saya tiga kali main di final, waktu di Persipura dan tiga final itu kalah. Tapi untuk yang lain saya sudah dapat segalanya," pungkas Igbonefo.
Sementara, Igbonefo sudah dipastikan tidak akan lagi menjadi bagian Persib Bandung untuk musim depan. Belum diketahui pasti kemana mantan pemain Timnas Indonesia itu akan berlabuh, atau bahkan memilih untuk gantung sepatu.
(Rivan Nasri Rachman)
