Khusus untuk komposisi lini depan yang dianggap berlebih, Widodo pun tak mempermasalahkannya. Justru hal itu memunculkan persaingan positif pada pemain sehingga mampu berusaha menunjukkan kemampuan terbaiknya masing-masing. Bagi Widodo persaingan di lini depan juga menguntungkan karena ia bisa menyesuaikan dengan taktik yang ingin ia gunakan.
Sebagai informasi Arema FC sebenarnya memiliki deretan pemain di lini depan mulai dari Dedik Setiawan, Dendi Santoso, Ginanjar Wahyu Ramadhani, Charles Lokolingoy, hingga Gilbert Alvarez, yang baru didatangkan di bursa transfer paruh musim kedua. Kendati kran gol mereka tak sebesar Gustavo Almeida yang hengkang ke Persija Jakarta.
"(Persaingan lini depan) Saya hanya melatih dan menempatkan posisinya dia, tapi kita harus melihat kesempatan, biasanya kami akan melihat siapa yang memang sesuai dengan taktikal, itu yang akan kita pasang tapi kami juga biasa merotasi, semua pemain harus paham," terangnya.
Widodo berharap persiapan satu pekan terakhir ini bisa membuat pemain memahami taktik strateginya. Tapi Widodo juga menekankan persiapan dari sisi mental dan peningkatan fisik pemain, selain mempersiapkan segi taktik.
"Persiapan juga bukan hanya dari segi taktikal saja, tapi mentality dan kebugaran, pemain, terus masak apa juga. Karena kita nggak mungkin meningkatkan fisik 100 persen, dan kondisi yang hanya satu minggu persiapan," tandasnya.