Saat memasuki musim ketiga, performa tim akan anjlok dan pada akhirnya Mourinho akan dipecat. Percaya ataupun tidak, hal ini memang terjadi di sepanjang karir dari pelatih berjuluk The Special One itu.
Kutukan ini berawal saat Mourinho hijrah ke Chelsea pada 2004 setelah membawa Porto juara Liga Champions. Di dua musim pertamanya, The Blues seketika langsung merajai sepakbola Inggris.
Namun di awal musim ketiganya atau 2007-2008, performa Chelsea dianggap tidak memuaskan oleh bos Roman Abramovich. Alhasil, Mourinho didepak dan kemudian berlabuh ke Inter Milan selama dua musim sebelum akhirnya ke Real Madrid.
Di Real Madrid, kutukan Jose Mourinho kembali berlaku. Pada dua musim pertamanya di Santiago Bernabeu, Mourinho sukses membuat Madrid meraih trofi La Liga dan Copa Del Rey yang telah lama tak diraih Los Blancos.
Namun memasuki musim 2012-2013, Mourinho justru terlibat perselisihan dengan Iker Cassilas dan Cristiano Ronaldo. Akhirnya, di musim ketiganya itu ia dipecat dan memilih kembali ke Chelsea selama dua musim.
Setelah menjalani reuni selama dua musim di Stamford Bridge, Mourinho menjajal pengalaman baru untuk menangani Manchester United yang tengah terpuruk pasca ditinggal Sir Alex Ferguson. Hasilnya, ia sukses membawa The Red Devils menjuarai Europa League dan juga EFL Cup di musim pertama dan menjadi runner-up liga di musim kedua.