COO Bhayangkara FC Sumardji memberi klarifikasi soal penarikan I Putu Gede Juni Antara dari Persib Bandung dan juga peminjaman Witan Sulaeman dari Persija Jakarta. Manuver transfer tersebut menuai perhatian di media sosial belakangan ini.
I Putu Gede memutuskan untuk meninggalkan Persib meski kontraknya masih berlaku di sana. Putu Gede ditarik ke The Guardians – julukan Bhayangkara – atas alasan panggilan ikatan dinas.
Sekadar informasi, Putu Gede merupakan pemain yang berstatus sebagai anggota kepolisian. Tak ayal, hal ini pun menuai kontroversi di kalangan pencinta sepakbola.
Sumardji menerangkan bahwa penarikan kembali Putu Gede sudah diatur dalam klausul transfernya ke kubu Maung Bandung – julukan Persib – pada bursa transfer sebelumnya. Mardji -sapaan akrabnya- juga menjelaskan bahwa Bhayangkara FC diwajibkan membayar pesangon kepada Persib, sebab kontrak Putu Gede di Bandung masih tersisa 1,5 tahun lagi.
“Dari awal kepindahan Putu ke Persib, pihak Bhayangkara, manajemen Persib dan Putu sendiri sudah sepakat, jika Putu dibutuhkan kembali ke Bhayangkara, maka pihak Persib harus melepasnya,” kata Sumardji dilansir laman resmi klub, Senin (13/11/2023).
“Tidak hanya asal melepas, kami dari pihak Bhayangkara juga membayar kompensasi pelepasan Putu kepada pihak Persib. Jadi kabar yang selama ini beredar terkait kembalinya Putu ke Bhayangkara tanpa kompensasi itu tidak benar,” tuturnya menambahkan.
Selain soal Putu Gede, Sumardji juga memberi klarifikasi soal peminjaman Witan Sulaeman dari Persija Jakarta. Transfer tersebut dipermasalahkan sebab performa Witan bersama tim berjuluk Macan Kemayoran tengah bagus-bagusnya.
Sumardji menerangkan bahwa memang Persija sendiri yang menawarkan Witan kepada klubnya. Selain Witan, Persija juga menawarkan peminjaman Marko Simic.
Namun kemudian Bhayangkara FC hanya berminat meminjam Witan. Hal itu sudah disepakati oleh kedua belah klub.
“Kalau soal peminjaman Witan, Persija sendiri yang menawarkan kepada kami. Sebetulnya tidak hanya Witan, akan tetapi ada satu pemain lagi yang ditawarkan kepada kami, tapi akhirnya kami hanya meminjam Witan,” jelas pria yang juga Ketua Badan Tim Nasional (BTN) itu.
Sama seperti Putu Gede, Bhayangkara FC harus mengeluarkan biaya untuk peminjaman Witan kepada Persija. Nominal yang dikeluarkan cukup besar, namun Sumardji tak menyebutkan angka pasti.
“Untuk peminjaman Witan, biaya yang kami keluarkan sangat besar, jadi semua proses pelepasan dengan skema apapun tetap harus ada kompensasinya. Tidak benar jika hanya mendatangkan begitu saja,” tandasnya.
(Reinaldy Darius)