“Ya sedapat mungkin disesuaikan agar jangan juga terus-menerus ada turnamen yang di sisi lain bisa merugikan klub. Para pelatih kan dituntut mencapai target prestasi tertentu. Bisa juga ada kegiatan Asia Tenggara yang formatnya disesuaikan menjadi rangkaian beberapa pertandingan, di sela-sela jeda internasional, lalu ada finalnya,” tambahnya.
Sejatinya, Effendi setuju dengan adanya aturan wajib melepas pemain untuk membela tim nasional. Terlebih lagi, pemain masih membutuhkan pengalaman bertanding dalam skala internasional.
"Pada tataran mikro, akan menyakitkan juga melihat Vietnam dan tuan rumah Thailand di AFF U-23 tahun ini misalnya, barangkali akan sedikit mudah balas dendam kekalahannya di SEA Games, hanya karena absennya banyak pemain timnas yang tidak dilepas para pelatih,” tutupnya.
Piala AFF U-23 2023 memang tidak masuk dalam kalender FIFA. Oleh karena itu, klub tidak wajib untuk melepas pemain. Itulah yang kemudian menjadi polemik.
(Wikanto Arungbudoyo)