Pengamat Sepakbola Effendi Gazali Bicara Polemik Pelatih Asing Tahan Pemain Timnas Indonesia

Cikal Bintang, Jurnalis
Kamis 17 Agustus 2023 12:44 WIB
Pengamat sepakbola, Effendi Gazali, menilai polemik pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia harus dicari jalan keluarnya (Foto: Instagram/@effendigazaliofficial)
Share :

PENGAMAT sepakbola Effendi Gazali angkat bicara mengenai polemik ditahannya pemain Timnas Indonesia U-23 oleh dua pelatih asing di klub Liga 1 2023-2024. Ia menyarankan agar dibuat aturan baku terkait pemanggilan pemain.

Dua pelatih yang dimaksud adalah Thomas Doll (Persija Jakarta) dan Bernardo Tavares (PSM Makassar). Keduanya memang tidak mau melepas Rizky Ridho dan Dzaky Asraf ke Timnas Indonesia U-23 yang akan berlaga di Piala AFF U-23 2023.

Polemik ini kemudian telah sampai ke telinga Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu mengancam tidak akan membantu renovasi stadion terhadap klub yang menahan pemain.

Melihat permasalahan ini, Effendi meminta semua pihak untuk menyelesaikan polemik dengan kepala dingin. Menurutnya, harus ada aturan baku agar masalah serupa tidak terulang di kemudian hari.

"Setuju juga untuk dibuat aturan yang mengikat setelah adanya musyawarah,” kata Effendi dalam rilis resmi yang diterima MNC Portal Indonesia (MPI), Kamis (17/8/2023).

Lebih lanjut, Effendi mengatakan PSSI tidak boleh hanya menekan pelatih asing dalam permasalahan ini. Selain itu, ia menyarankan AFC dan AFF untuk tidak terlalu banyak mengadakan turnamen yang tidak penting, apalagi sampai di luar jadwal FIFA.

Effendi mengingatkan, para pemangku jabatan harus memperhatikan jadwal internasional dan menghormati kalender liga domestik. Mantan wartawan olahraga era 1990 itu juga tidak mempermasalahkan andai turnamen sudah disesuaikan dengan dua hal tersebut.

“Jangan hanya pelatih asing yang ditekan. Semua pihak perlu merenung kenapa terjadi fenomena ini? Pertama, tentu sumber-sumber pemain timnas harus dari semua level liga. Maka bukan hanya liga 1 yang harus maju! Semua level liga harus diperlakukan adil dan didukung,” ujar Effendi.

“Ya sedapat mungkin disesuaikan agar jangan juga terus-menerus ada turnamen yang di sisi lain bisa merugikan klub. Para pelatih kan dituntut mencapai target prestasi tertentu. Bisa juga ada kegiatan Asia Tenggara yang formatnya disesuaikan menjadi rangkaian beberapa pertandingan, di sela-sela jeda internasional, lalu ada finalnya,” tambahnya.

Sejatinya, Effendi setuju dengan adanya aturan wajib melepas pemain untuk membela tim nasional. Terlebih lagi, pemain masih membutuhkan pengalaman bertanding dalam skala internasional.

"Pada tataran mikro, akan menyakitkan juga melihat Vietnam dan tuan rumah Thailand di AFF U-23 tahun ini misalnya, barangkali akan sedikit mudah balas dendam kekalahannya di SEA Games, hanya karena absennya banyak pemain timnas yang tidak dilepas para pelatih,” tutupnya.

Piala AFF U-23 2023 memang tidak masuk dalam kalender FIFA. Oleh karena itu, klub tidak wajib untuk melepas pemain. Itulah yang kemudian menjadi polemik.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya