JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, mengatakan bakal menetapkan standar pengeluaran klub jelang bergulirnya Liga 1 musim baru. Hal ini dilakukan agar klub di Indonesia tidak sembarangan dalam mengeluarkan dana dan jor-joran dalam belanja pemain.
Pasalnya, Erick Thohir tidak ingin kejadian klub bangkrut dialami di liga Indonesia. Terobosan baru ini pun akan ditetapkan tahun depan.
Terobosan-terobosan baru memang terus dikeluarkan PSSI untuk memajukan kompetisi sepak bola Indonesia. Contohnya saja, di kompetisi Liga 1 musim depan, ada penggunaan video assistant referee (VAR), pemakaian LED Perimeter Board di seluruh stadion markas klub, hingga pelatihan para wasit.
“Salah satunya terobosan yang kami rencanakan di tahun depan, ini hasil diskusi, akan ada penetapan yang namanya standar gaji atau pengeluaran klub,” kata Erick Thohir kepada awak media termasuk MNC Portal Indonesia, Kamis (15/6/2023).
“Ini salah satunya untuk menyamakan agar klub bisa berkompetisi dengan baik, klub jor-joran yang akhirnya buat klub bangkrut seperti halnya di Liga-liga lain,” sambungnya.
Lebih lanjut, Erick Thohir mengungkapkan bahwa penetapan standarisasi pengeluaran sebuah klub adalah hal mendasar jika ingin membangun kompetisi sepakbola yang baik. Jika semua itu bisa terlaksana, barulah target untuk posisi liga Indonesia di kancah Asia bisa dibicarakan.
“Fundamentalnya dulu dari klub-klub yang berkompetisi di liga ini mempunyai standar bermain yang selevel, keuangan yang sehat tidak, kan ada standarisasi klub,” jelas Erick.
“Di Eropa juga ada, kalau mau mengejar prestasi tapi klubnya sakit, tidak mungkin. Sehingga liga punya standar baik,” lanjutnya.
“Karena yang namanya membangun pondasi ada berkelanjutan. Di musim kompetisi ini memperbaiki kualitas, ada VAR, LED, pelatihan wasit, meningkatkan jumlah pemain asing,” tutur Ketum PSS.
“Kalau ini 1-2 tahun berjalan baik berjalan baik baru kapan untuk target ke rangking yang lebih tinggi lagi,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)