BEK Liverpool, Trent Alexander-Arnold, buka suara soal ribut dengan Granit Xhaka di laga kontra Arsenal pada lanjutan Liga Inggris 2022-2023. Arnold menyebut bahwa Xhaka memulai keributan terlebih dahulu.
Laga antara Liverpool vs Arsenal berakhir sama kuat 2-2 di Anfield, Minggu (9/4/2023) malam WIB. Tampil di hadapan pendukung sendiri, The Reds -julukan Liverpool- harus tertinggal dua gol lebih dulu.
Sebanyak dua gol Arsenal dicetak Gabriel Martinelli (8’) dan Gabriel Jesus (28’). Sedangkan, Liverpool mencetak gol lewat Mohamed Salah (42’) dan Roberto Firmino (87’).
Menariknya, pertandingan antara Liverpool kontra Arsenal berlangsung panas sejak menit awal. Bahkan, terjadi keributan dari Trent Alexander-Arnold dengan Granit Xhaka di penghujung babak pertama.
Keributan itu berawal dari Arnold yang memberikan bola ke Alisson. Akan tetapi, Xhaka yang melakukan pressing mengenai kaki Arnold, sontak bek Liverpool itu tidak terima dan menyenggol Xhaka.
Selepas pertandingan, Arnold pun buka suara terkait hal tersebut. Menurutnya, insiden itu wajar terjadi di laga besar, dia juga tidak merasa bersalah lantaran menurutnya Xhaka yang memulai perkelahian lebih dulu.
“Saya pikir sedikit api dalam permainan seperti itu, tidak ada yang salah dengan kejadian itu. Xhaka menyenggol saya lebih dulu sehingga itu adalah reaksi natural saya untuk membalasnya. Ternyata, kejadian itu memantik atensi dari fans yang cukup keras,” kata Trent Alexander-Arnold, dilansir dari Liverpool Echo, Senin (10/4/2023).
Sementara itu, Arnold juga menjelaskan kalau laga kontra Arsenal berlangsung sangat intens. Pemain berpaspor Inggris itu menganggap Liverpool terlambat menemukan tempo permainan sehingga harus tertinggal lebih dulu dari The Gunners -julukan Arsenal.
“Pertandingan yang intens. Kedua tim terkadang memainkan permainan yang hebat. Kami tidak memulai seperti yang kami inginkan tetapi kami menunjukkan karakter. Kami memiliki peluang besar untuk memenangkannya pada akhirnya tetapi kami mengambil satu poin,” ujarnya.
“Kami kurang intensitas dan tidak cukup kompak sebagai tim di awal. Menjelang akhir babak pertama kami mulai bermain seperti yang kami inginkan dan pasti di babak kedua. Melawan tim seperti itu anda akan dihukum karena tidak memulai dengan cukup cepat,” pungkas Arnold.
(Dimas Khaidar)