Selain itu, penggawa Udinese juga kerap memberikan tekanan kepada AS Roma. Hal itu membuat tim lawan kesulitan mengembangkan permainannya. Ditambah, mereka memainkan permainan yang impresif dan memanfaatkan serangan balik.
“Saya mencoba untuk menciptakan identitas kami dengan para pemain, berharap untuk meningkatkan performa pertandingan demi pertandingan,” timpalnya.
“Tim ini luar biasa malam ini, menciptakan begitu banyak peluang, memiliki serangan balik yang cepat, karena tim ini memiliki DNA yang cenderung melakukan transisi yang menghancurkan," terangnya.
“Kami membiarkan (ruang) Roma sangat sedikit, menutup ruang melalui pusat di mana mereka cenderung unggul dan menetralisirnya," tambah Sottil.
Berkat kemenagan itu, Udinese kini ada di posisi keempat Liga Italia 2022-2023. Mereka sukses menyalip AS Roma, dengan torehan poin yang sama yakni 10. Namun, mereka lebih unggul secara agresivitas gol ketimbang AS Roma, yang menempati urutan kelima.
(Hakiki Tertiari )