Kemudian ada Jerman yang jadi korban keganasan Shin Tae-yong selanjutnya, tepatnya saat bertemu di fase grup Piala Dunia 2018. Saat itu, Korea Selatan sudah tak mungkin lolos ke 16 besar karena kalah dalam dua laga awal.
(Shin Tae-yong saat menangani Korea Selatan di Piala Dunia 2018)
Kala itu, Taeguk Warriors –julukan Korea Selatan– tumbang 0-1 dari Swedia dan ditumbangkan Meksiko 1-2. Di sisi lain, Timnas Jerman asuhan Joachim Low membutuhkan kemenangan demi lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018.
Namun, Shin Tae-yong tidak memberi ruang kepada Jerman untuk memenangkan pertandingan. Juru taktik yang membawa Seongnam Ilhwa Chunma juara Liga Champions Asia 2010 itu menerapkan strategi bertahan total.
Mengandalkan pola 4-4-2, sekira 8-10 pemain Korea Selatan berada di area kotak penalti mereka sendiri. Tak heran secara penguasaan bola Jerman jauh lebih unggul, yakni 76 persen berbanding 24 persen milik Korea Selatan.
Tak kunjung menembus pertahanan Korea Selatan, Toni Kroos dan kawan-kawan terlihat frustrasi. Hal inilah yang dimanfaatkan betul oleh Korea Selatan. Lewat strategi serangan balik, Korea Selatan menang 2-0 atas Jerman!
Melihat fakta di atas, kita boleh berharap Shin Tae-yong dapat mencetak sejarah bagi Timnas Indonesia, yakni memenangkan trofi Piala AFF untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
(Ramdani Bur)