DAFTAR korban keganasan Shin Tae-yong sebelum melatih Timnas Indonesia akan dibahas dalam artikel ini. Nama juru taktik asal Korea Selatan ini sedang booming di Tanah Air setelah membawa Timnas Indonesia lolos ke final Piala AFF 2020.
Di partai puncak Piala AFF 2020, Timnas Indonesia akan bertemu Thailand. Laga akan berlangsung dua leg, tepatnya pada Rabu (29/12/2021) dan Sabtu 1 Januari 2022 pukul 19.30 WIB.
(Shin Tae-yong dongkrak prestasi Timnas Indonesia)
Keyakinan tinggi pun diapungkan Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia juara Piala AFF 2020. Sebab, di sepanjang karier sepakbolanya baik sebagai pemain maupun pelatih, sudah lebih dari 20 gelar dimenangkan pelatih 51 tahun tersebut.
“Jujur saya berambisi menjadi juara. Ketika aktif sebagai pemain dan kini bertugas menjadi pelatih, saya sudah 20 kali lebih menjadi juara,” kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang laga Timnas Indonesia vs Thailand.
“Dari pengalaman yang saya miliki sejauh ini, saya akan membuat mental pemain berambisi menjadi juara. Kami sudah mempersiapkan mental. Jadi di final kami harus mempersiapkan mental dan suasana yang baik,” lanjut Shin Tae-yong.
Karena itu, pencinta sepakbola Tanah Air boleh berharap banyak kepada kecakapan Shin Tae-yong dalam meracik strategi, Terlebih, ia tercatat pernah beberapa kali meraih kemenangan sensasional ketika menangani tim lain.
Pada 2015, Shin Tae-yong membesut Timnas Korea Selatan U-23 dan dihadapkan dengan Timnas Indonesia U-23. Saat itu, Timnas Korea Selatan U-23 tergabung di Grup H bersama Timnas Indonesia U-23, Brunei dan Timor Leste.
Meski satu grup dengan Korea Selatan, Timnas Indonesia U-23 diuntungkan karena pertandingan dilangsungkan di kandang mereka, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno. Baik Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan sama-sama membidik posisi juara grup.
Sebab, hanya juara grup dan lima runner-up terbaik yang lolos otomatis ke Piala Asia U-23 2016 yang dilangsungkan di Qatar. Setelah memenangkan dua laga awal, Korea Selatan U-23 dan Indonesia U-23 hanya butuh imbang untuk lolos ke putaran final.
Hal itu karena koleksi tujuh poin sudah cukup untuk merebut status lima runner-up terbaik. Namun, kekalahan 2-3 yang dialami Timnas Korea Selatan U-19 dari Timnas Indonesia U-19 pada 2013, membuat skuad U-23 Tim Negeri Ginseng tampil gila-gilaan di match terakhir.
Alhasil, Timnas Indonesia U-23 asuhan Aji Santoso kalah 0-4! Akibatnya, Evan Dimas dan kawan-kawan hanya menempati posisi enam runner-up terbaik. Andai saja Timnas Indonesia U-23 hanya kalah 0-1, Evan Dimas dan kawan-kawan akan lolos ke Piala Asia U-23 2016.
Setahun berselang, Shin Tae-yong naik pangkat dengan membesut Timnas Korea Selatan senior. Ia pun membantu Korea Selatan juara EAFF Championship 2017 atau Piala AFF-nya Asia Timur setelah menang 4-1 atas sang rival abadi, Jepang, di laga penentu. Luar biasanya lagi, Korea Selatan menang di markas Jepang.
Kemudian ada Jerman yang jadi korban keganasan Shin Tae-yong selanjutnya, tepatnya saat bertemu di fase grup Piala Dunia 2018. Saat itu, Korea Selatan sudah tak mungkin lolos ke 16 besar karena kalah dalam dua laga awal.
(Shin Tae-yong saat menangani Korea Selatan di Piala Dunia 2018)
Kala itu, Taeguk Warriors –julukan Korea Selatan– tumbang 0-1 dari Swedia dan ditumbangkan Meksiko 1-2. Di sisi lain, Timnas Jerman asuhan Joachim Low membutuhkan kemenangan demi lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018.
Namun, Shin Tae-yong tidak memberi ruang kepada Jerman untuk memenangkan pertandingan. Juru taktik yang membawa Seongnam Ilhwa Chunma juara Liga Champions Asia 2010 itu menerapkan strategi bertahan total.
Mengandalkan pola 4-4-2, sekira 8-10 pemain Korea Selatan berada di area kotak penalti mereka sendiri. Tak heran secara penguasaan bola Jerman jauh lebih unggul, yakni 76 persen berbanding 24 persen milik Korea Selatan.
Tak kunjung menembus pertahanan Korea Selatan, Toni Kroos dan kawan-kawan terlihat frustrasi. Hal inilah yang dimanfaatkan betul oleh Korea Selatan. Lewat strategi serangan balik, Korea Selatan menang 2-0 atas Jerman!
Melihat fakta di atas, kita boleh berharap Shin Tae-yong dapat mencetak sejarah bagi Timnas Indonesia, yakni memenangkan trofi Piala AFF untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
(Ramdani Bur)