“Ronaldo memiliki tipe yang berbeda dengan Harry Kane. Benar, ia finisher yang mematikan. Namun, bukan dalam cara ia bermain. Kapten asal Portugal itu merupakan penyerang yang luar biasa, pemain yang menunggu servis dan melakukan pekerjaannya. Namun, apakah ia dapat melakukan permainan tanpa bola, tekanan dan cocok dengan pola permainan Guardiola?,” lanjut Manchester Evening News.
Media yang bermarkas di Manchester itu pun mengulas, kenapa Cristiano Ronaldo bisa memberikan petaka bagi Manchester City? Mereka memberikan contoh kisah Cristiano Ronaldo bersama Juventus.
Sebelum Cristiano Ronaldo hadir pada musim panas 2018, Juventus mempunyai kolaborasi apik atas nama Miralem Pjanic, Paulo Dybala dan Gonzalo Higuain. Kolaborasi tiga nama di atas tak hanya membuat Juventus mendominasi Liga Italia, namun juga mengantarkan si Nyonya Tua lolos ke final Liga Champions 2016-2017.
Namun, kehadiran Cristiano Ronaldo justru menurunkan performa si Nyonya Tua. Juventus gagal meraih trofi Liga Italia 2020-2021, dan tak pernah lolos ke final Liga Champions. Jangankan ke final, ke semifinal saja Juventus era Cristiano Ronaldo tak mampu melakukannya.
Hal itulah yang ditakutkan Manchester Evening News. Ditakutkan, kehadiran Cristiano Ronaldo justru merusak pola yang sudah dibangun Guardiola bersama Manchester City sejak 2016.
Menurut laporan jurnalis Italia, Fabrizio Romano, Cristiano Ronaldo, baru saja mengucapkan salam perpisahannya dengan rekan-rekannya di Juventus. Hal itu mengindikasikan Cristiano Ronaldo semakin dekat dengan Manchester City.
(Ramdani Bur)