JUVENTUS memasuki musim 2020-2021 dengan kepercayaan diri tinggi. Selain berstatus jawara Liga Italia sembilan musim terakhir, Juventus juga kedatangan sejumlah pemain potensial pada bursa transfer musim panas 2020, yakni Federico Chiesa, Dejan Kulusevski, Weston McKennie dan Alvaro Morata.
Sejumlah modal di atas membuat Juventus percaya diri meraih kesuksesan musim ini. Namun, ketika musim sudah memasuki tiga seperempat jalan, Juventus justru dirundung masalah yang mengganggu perjalanan mereka musim ini. Apa saja?
Berikut 5 nagib tragis Juventus musim ini, dari isu degradasi hingga terpaksa jual Cristiano Ronaldo:
5. Isu Degradasi
(Suarez sempat bikin paspor Italia)
Medio September 2020, salah satu lembaga perlindungan konsumen di Italia, Codacons, membuat pernyataan mengejutkan. Presiden Codacons (Lembaga perlindungan konsumen dan lingkungan Italia), Marco Donzelli, menilai Juventus telah membuat kecurangan perihal pembuatan paspor Italia yang dilakukan penyerang asal Uruguay, Luis Suarez. Donzelli menilai Luis Suarez dibantu Juventus untuk berbuat curang saat hendak membuat paspor Italia.
Namun, pada akhirnya Suarez batal gabung Juventus. Suarez gagal gabung Juventus karena paspor Italia milik Suarez baru kelar akhir Oktober 2020. Padahal, bursa transfer musim panas 2020 sudah ditutup 5 Oktober.
Meski transfer batal, Donzelli menilai ada indikasi Juventus membuat kecurangan. Jika terbukti bersalah, dalam pandangan Donzelli, Federasi Sepakbola Italia (FIGC) bisa menghukum Juventus degradasi ke Serie B.
“Andai keterlibatan langsung Juventus terkonfirmasi dalam kecurangan Luis Suarez mendapatkan paspor Italia, maka FIGC harus menghukum Juventus dengan sanksi yang berat,” papar Marco Donzelli, dikutip dari Corriere dello Sport.
“Dengan segala kepentingan, termasuk ekonomis, bahwa Juventus diduga berusaha mengamankan salah satu striker terhebat di Eropa. Untuk alasan ini, sesuai dengan Kode Etik Olahraga Pasal 32, kami meminta Juventus didegradasi,” lanjut pria asal Italia tersebut.
Beruntung, FIGC tidak menginvestigasi lebih lanjut masalah di atas sehingga Juventus terbebas dari hukuman degradasi.
4. Kesulitan Bersaing di Liga Italia
Juventus berstatus jawara Liga Italia dalam sembilan tahun terakhir. Namun, musim ini klub asuhan Andrea Pirlo kesulitan dalam memperebutkan gelar juara. Hingga memainkan 25 pertandingan, Juventus tertahan di posisi tiga Liga Italia 2020-2021 dengan koleksi 52 angka, tertinggal sembilan poin dari Inter Milan di puncak klasemen.
BACA JUGA: Ditendang Juventus, Ini 5 Calon Klub Cristiano Ronaldo yang Hatinya Tersakiti
Semenjak mendominasi Liga Italia pada 2011-2012, Juventus tidak pernah terlempar dari posisi dua besar ketika kompetisi memasuki pekan ke-25. Karena itu, Juventus butuh usaha ekstra untuk mengejar Inter Milan di puncak klasemen.