BEBERAPA hari yang lalu, akun Instagram yang fokus membahas pemain-pemain muda jempolan, @risingballers, memberi informasi yang membuat pencinta sepakbola Indonesia bangga. Dalam feed Instagram-nya, mereka menyebut bek Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19, Elkan Baggott, masuk buruan tiga klub Liga Inggris, yakni Manchester United, West Ham United dan Everton.
Kemudian beberapa hari berselang, laman Football Insider 247 menulis bahwa Elkan Baggott juga diincar Leeds United. Hal itu berarti, ada empat klub Liga Inggris yang mencoba mendatangkan pesepakbola 18 tahun tersebut.
Jika Elkan Baggott diboyong klub Liga Inggris, ia akan jadi pesepakbola kedua Asia Tenggara (di luar Australia) yang berseragam tim Premier League. Ketika mantan presiden Thailand, Thaksin Shinawatra, menjabat sebagai pemilik Manchester City pada 2007, ia sempat membawa tiga pemain Negeri Gajah Putih merumput bersama The Citizens.
Sebanyak tiga nama yang dimaksud adalah Teerasil Dangda, Kiatprawut Saiwaeo, dan Suree Sukha. Hanya saja, nama-nama di atas hanya menjalani trial, dan tidak turun di ajang resmi bareng The Citizens.
(Teerasil Dangda sempat trial di Manchester City)
Satu-satunya pemain asal Asia Tenggara yang mencicipi kerasnya persaingan Liga Inggris adalah kiper asal Filipina, Neil Etheridge. Etheridge pernah membela Fulham dan Cardiff City di Premier League. Hal itu karena sejak 2006 atau di usia 16 tahun, Etheridge sudah berkarier di tim junior Chelsea.
BACA JUGA: Indonesia Peringkat 173 FIFA, Elkan Baggott Masih Bisa Main di Man United atau Leeds
Neil Etheridge merupakan kiper utama Cardiff City di Liga Inggris 2018-2019. Kala itu dari 38 pertandingan, kiper yang berusia 30 tahun itu mencatatkan 10 clean sheet.
Total dari 38 pertandingan itu, kiper yang dua kali dibobol Cristian Gonzales di Piala AFF 2010 tersebut kemasukan 68 kali. Sekarang yang jadi pertanyaan, bisakah Elkan Baggott tampil di Liga Inggris? Bukannya pemain yang tampil di Liga Inggris, sang negara mesti duduk minimal di peringkat 70 FIFA?
(Etheridge saat bela Cardiff City)
Menurut Workinginhtheuk, bagi pemain yang ingin membela klub Premier League, prestasi tim nasional ternyata juga menjadi ukurannya. Seorang pemain baru diizinkan tampil di Premier League jika sang negara berada di posisi minimal 70 ranking FIFA dalam dua tahun terakhir.
Menjadi masalah karena Indonesia jauh dari rangking di atas. Menurut ranking FIFA edisi Desember 2020 saja, Timnas Indonesia berada di posisi 173!
Bahkan, prestasi terbaik Timnas Indonesia di ranking FIFA hanya berada di posisi 76, tepatnya pada September 1998. Namun, Elkan Baggott yang berstatus personel Timnas Indonesia U-19 mendapat pengecualian.
Bek 18 tahun ini bisa mengambil skema homegrown player. Istilah homegrown player ditujukan kepada pemain yang sudah didaftarkan oleh klub yang terafiliasi dengan FA atau FA Wales, selama tiga musim atau 36 bulan sebelum si pemain berusia 21 tahun.
Karena itu, Elkan Baggott masuk kategori homegrown player. Sebab, dari usia 9 tahun, Elkan Baggott sudah tinggal di Inggris dan didatarkan klubnya ke FA.
(Fetra Hariandja)