BARCELONA – Sejak direkrut dari Atletico Madrid pada bursa transfer musim panas 2019, Antoine Griezmann tak pernah menampilkan performa yang benar-benar memuaskan di Barcelona. Padahal, bintang Timnas Prancis itu ditebus dengan harga fantastis, 120 juta euro (Rp2 triliun).
Tak ayal, kondisi ini membuat banyak pihak menganggap Griezmann sebagai pembelian gagal. Padahal ketika membela Atletico maupun Timnas Prancis, Griezmann justru menjadi sosok kunci dalam skema permainan mereka.
Melihat situasi ini, kemungkinan terbesar yang menyebabkan Griezmann tampil melempem di Barca adalah karena ia tidak bermain di posisi idealnya. Saat membela Timnas Prancis, Griezmann memang cukup sering mencetak gol, namun ia bermain sebagai gelandang serang.
Baca juga: Real Madrid Ngebet Ingin Datangkan Mbappe, Casemiro Maklum
Griezmann biasa ditempatkan tepat di belakang striker, yang mana dalam kasus ini adalah Olivier Giroud. Dengan peran Giroud yang lebih cenderung sebagai pengalih perhatian, Griezmann mampu tampil lebih bebas dan mengeksploitasi lini pertahanan lawan.
Sementara itu, di Atletico Madrid, Griezmann sering dimainkan sebagai second-striker. Meski begitu, peran yang ia mainkan tidak jauh berbeda dengan saat membela Timnas Prancis.
Sedangkan di Barca, Griezmann justru ditempatkan sebagai winger. Saat Blaugrana masih ditangani oleh Quique Setien, Griezmann diposisikan untuk mengisi sektor winger kiri.