GENOA – Gelandang Inter Milan, Christian Eriksen mulai berhasil mengeluarkan permainan terbaiknya saat tampil bersama La Beneamata –julukan Inter. Hal itu dapat dilihat dari performanya kala bermain bersama klub tersebut dalam beberapa pertandingan terakhir mereka di Liga Italia 2019-2020.
Terutama ketika Eriksen bermain selama 90 menit penuh di laga SPAL vs Inter pada Jumat 17 Juli 2020 kemarin. Meski memang tak memberikan konstribusi seperti gol dan assist, namun berkat permainan apik Eriksen dalam mengatur permainan serta mengalirkan bola ke depan, Inter berhasil menang 4-0 atas SPAL.
Baca Juga: Genoa vs Inter Milan, Conte Pilih Fokus Tingkatkan Kualitas Permainan Nerazzurri
Dalam laga Inter vs Fiorentina pun Eriksen sebenarnya juga tampil baik. Sayangnya kala itu Inter gagal menang dan harus puas berbagi satu poin karena pertandingan berakhir 0-0. Namun, tetap saja permainan Eriksen sangat baik kala itu, khususnya di babak pertama.
Hal itulah yang membuat Antonio Conte sebagai pelatih Inter berharap Eriksen bisa terus mengeluarkan permainan terbaiknya tersebut. Ia merasa Eriksen memiliki peranan cukup penting di klub berjuluk Nerazzurri tersebut.
Bagi Conte, Eriksen adalah jantung permainan Inter. Karenanya, ia akan terus mengandalkan Eriksen di pertandingan Inter. Khususnya saat Inter bertamu ke markas Genoa pada Minggu 26 Juli 2020 dini hari WIB untuk melakoni partai ke-36 Liga Italia 2019-2020.
“Dia (Eriksen) telah kembali dan berusaha melakukan yang terbaik. Kami sedang berusaha memberi kondisi terbaik kepadanya, karena dia bermain sebagai jantung permainan kami,” ungkap Conte, seperti yang diwartakan laman resmi Inter, Sabtu (25/7/2020).
Menurut Conte, Eriksen memang memegang peranan yang sangat penting dalam permainan Inter. Sebab dia diberikan kebebasan untuk melakukan apa pun sesuka hatinya agar dapat membantu permainan Inter di suatu pertandingan.
Conte bisa dikatakan memberikan Eriksen tugas selayaknya pemimpin di lini tengah Inter. Hal itu diberikan pelatih asal Italia tersebut karena ia percaya akan kemampuan gelandang asal Denmark tersebut.
“Eriksen memiliki kebebasan untuk berpindah di antara lini, menyerang ruang yang kosong, dan menerima bola. Dia dapat melakukan apa yang diinginkannya, tetapi perlu bekerja dengan cara yang serius dan konsisten, seperti yang sedang dilakukannya saat ini,” tutup pelatih berusia 50 tahun tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)