Kemudian pada November 2019, Manchester City gagal meminta CAS untuk menghentikan penyelidikan UEFA. Akibatnya pada 12 Februari 2020, CAS menerbitkan dokumen yang menunjukkan Manchester City telah melakukan pelanggaran FFP. Selain dihukum larangan tampil di kompetisi antarklub Eropa selama dua musim, Man City juga dikenai denda 30 juta euro.
Akan tetapi, Man City tidak patah arang. Pada pertengahan Februari 2020 mereka menunjuk pengacara kenamaan asal Inggris, David Pannick, untuk melawan UEFA. Bahkan demi mengalahkan UEFA di sidang CAS yang dilakukan di Laussane, Swiss, Man City berani membayar David Pannick 20 ribu pounds atau sekira Rp363,3 juta per hari!
Uang besar yang dikeluarkan Man City pun tidak bertepuk sebelah tangan. Dalam banding yang dilakukan di sidang CAS pada 8-10 Juni 2020, nyatanya membuat puas kubu Man City.
Dalam keputusan yang diumumkan hari ini, Man City dinyatakan lepas dari hukuman UEFA. Selain itu, Man City cuma diminta membayar denda sebesar 10 juta euro atau sekira Rp163,4 miliar. Karena itu, perjuangan yang dilakukan manajemen Man City atas kasus di atas sangatlah luar biasa.
(Fetra Hariandja)