JAKARTA – Federasi sepakbola Indonesia (PSSI) memberi sinyal akan melanjutkan kompetisi Liga 3. Sebelumnya, PSSI telah mengmunkan Liga 1 dan Liga 2 akan dilanjutkan pada September atau Oktober 2020, setelah terhenti dampak pandemi virus corona.
PSSI pada Senin 22 Juni 2020 mekalukan rapat virtual dengan Asosiasi Provinsi (Asprov) untuk membahas kompetisi amatir tahun 2020, termasuk Liga 3. Rapat diikuti oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, serta seluruh 34 anggota Asprov PSSI.
Dalam rapat itu Iriawan mengatakan bahwa kompetisi Liga 3 bisa dilanjutkan saat masa pandemi Covid-19, dengan mengikuti protokol kesehatan. Ia menilai Asprov merupakan kunci kemajuan sepakbola Indonesia di daerah, khususnya untuk usia muda.
“Liga 3 harus mengikuti protokoler kesehatan yang ada. Kami mengapresiasi kerja keras Asprov untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Mereka merupakan ujung tombak PSSI di daerah untuk membina sepakbola terutama pembinaan usia muda,” kata Iriawan menyitir laman PSSI, Selasa (23/6/2020).
Baca juga: Arema FC Harap Ada Turnamen Pemanasan jika Liga 1 Lanjut Oktober
Merespons Iriawan, sebagian besar Asprov setuju kalau Liga 3 dapat bergulir di tahun 2020. Sedangkan Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi mengatakan jika Liga 3 kembali dilanjutkan, hal itu bisa berdampak pada pengembangan pemain muda dan dapat menjadi ajang pemain amatir menuju profesional.
“Aspek pembinaan, pengembangan sepakbola dalam jenjang kompetisi tetap terjaga. Ini juga kesempatan klub Liga 3 dapat promosi ke Liga 2 musim berikutnya. Apalagi ini sesuai dengan program kerja PSSI 2020, tentang kompetisi yang telah disahkan pada Kongres PSSI di Bali awal tahun lalu,” kata Yunus Nusi.
Sementara Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah, Edy Sayudi menyarankan agar Liga 3 dilanjutkan dengan sistem turnamen dan diselenggarakan di satu tempat. Ia juga berpendapat program kursus kepelatihan dan perangkat pertandingan terus dilanjutkan.
“Kami sependapat Liga 3 tetap diselenggarakan namun dilaksanakan dengan sistem home turnament. Selain itu, program kerja pengembangan juga penting untuk tetap dilaksanakan seperti kursus pelatih, wasit dan pengawas pertandingan. Dimana hal tersebut sangat dibutuhkan akan adanya rekomendasi dari PSSI,” tuturnya.
(Ramdani Bur)