“Ini pengalaman saya, kebanyakan itu balik ke diri anaknya sendiri. Dari usia 16 dan 19 bagus, begitu dia sampai di youth final pass development, dia mulai bersentuhan dengan hal-hal, lingkungan dan value yang tidak cocok untuk pesepakbola. Jadi dari dirinya sendiri. Dari pengalaman 23 pemain era Evan Dimas saya prediksi 30-40 persen (tidak berkembang dan itu kejadian,” ungkap Indra Sjafri kepada iNews.id, dalam acara Tendangan Bebas Bung Ais, Kamis (14/5/2020).
“Yang kedua, kesempatan bermain di Liga 1. Tersumbat di sana, karena para pemain senior berkualitas dan pelatih yang tidak memberi kesempatan kepada para pemain muda. Akan tetapi, sekarang banyak juga pelatih yang memberi kesempatan kepada para pemain muda. Yang ketiga, beban setiap klub liga 1 yang ingin juara sehingga setiap tim mau membangun skuad dengan para pemain bagus. Kalau bisa, saya harap setiap tim memiliki visi misi yang berbeda, ada yang mau juara, ada yang mau membina pemain muda dan lainnya,” pungkasnya
(Ramdani Bur)